Sebagai pemilik mobil matic, Anda barangkali sudah menyadari betapa mudahnya menyetir kendaraan Anda dibandingkan dengan jika Anda menyetir mobil dengan transmisi manual. Salah satunya adalah tidak adanya pedal kopling serta kebutuhan untuk mengganti transmisi yang lebih minim ketika Anda sedang berkendara dan melaju di jalanan. Karena itu, tak heran jika banyak orang yang selalu tertarik untuk beralih ke mobil matic.
Hanya saja, terlepas dari kenyamanan dan kemudahan tersebut, bukan berarti Anda bisa sembarangan mengemudikan mobil matic Anda, lho! Justru mobil matic pun membutuhkan perhatian khusus mengingat mobil matic punya karakteristik yang berbeda dari mobil manual. Artinya, perlakuannya juga harus berbeda.
Salah satunya adalah saat Anda mengemudi mobil matic, Anda dituntut untuk menggunakan intuisi dan perasaan. Artinya, Anda tidak bisa mengemudikan mobil matic secara kasar atau sembarangan. Selain itu, ada dua hal penting yang minimal wajib diketahui dan dihindari oleh semua pemilik mobil matic, termasuk Anda.
1 Terlalu cepat memindah tuas transmisi
Walaupun mobil matic punya transmisi otomatis, bukan berarti jenis mobil yang satu ini bisa disamakan dengan motor yang tidak punya persneling, ya! Pasalnya, mobil matic juga punya tuas transmisi, meskipun cara penggunaannya bukan didasarkan pada kecepatan kendaraan selayaknya mobil manual. Nah, transmisi mobil matic ini digeser cukup pada kondisi-kondisi tertentu saja. Contohnya ketika melalui jalan menanjak, jalanan lurus, parkir, atau berhenti.
Selain itu, hindari memindahkan gigi transmisi terlalu cepat. Kalau tidak,memindahkan gigi transmisi terlalu cepat malah bisa mengakibatkan kerusakan di komponen persneling.
2 Buru-buru akselerasi
Hal lainnya yang dilarang ketika Anda mengemudikan mobil matic adalah melakukan akselerasi mobil dengan cepat, tepat setelah tugas transmisi dipindah ke posisi D. Dustru Anda perlu menunggu sejenak untuk memberi waktu agar transmisi presisi terlebih dahulu.
Bagaimana jika Anda mengabaikan hal ini? Apabila Anda terus-menerus melakukan akselerasi dengan tergesa-gesa dan dalam jangka panjang, kebiasaan yang satu ini dapat mengakibatkan pendeknya umur pakai komponen transmisi. Artinya, transmisi jadi lebih gampang rusak.