Ketika Anda mengemudikan mobil dengan transmisi manual, alias mobil manual, hal yang tak pernah lepas adalah memindahkan persneling alias gigi. Pengaturan persneling perlu dilakukan sesuai dengan kecepatan kendaraan ketika melaju agar Anda selalu merasa aman dan nyaman selama mengemudi.
Akan tetapi, apakah Anda sudah tahu bahwa Anda tidak bisa memindahkan gigi persneling secara sembarangan? Kesalahan ini paling banyak dilakukan oleh para pemula ketika menggeser tuas transmisi. Akibatnya, tak jarang muncul suara “krak” yang lumayan keras ketika gigi transmisi sedang dipindah.
Lantas, bagaimana ya caranya memindahkan gigi persneling dengan benar ketika Anda sedang mengemudikan mobil transmisi manual? Caranya adalah dengan memastikan bahwa kopling memang sudah menekan terlebih dahulu, baru Anda bisa memindahkan gigi persneling. Apa alasannya, ya?
Dengan cara tersebut, artinya tenaga mobil yang berasal dari mesin akan benar-benar terlepas semua, tepatnya tenaga dari antara roda gila alias flywheel dengan cover kopling atau cover cluth sudah lepas. Dalam kondisi yang demikian, artinya putaran mesin sudah tak lagi menggerakkan gigi transmisi kendaraan. Baru setelah itu Anda bisa lakukan pemindahan gigi untuk menambah kecepatan mobil Anda saat melaju.
Apabila Anda memindahkan gigi persneling mobil dengan cara yang benar, perpindahan akan berlangsung secara smooth alias mulus. Pasalnya, ada sistem pemindah gigi sinkromes. Jadi, ketika Anda melakukan perpindahan tongkat transmisi, Anda sebenarnya sudah melakukan pengereman pada putaran gigi transmisi. Meskipun hal tersebut tidak akan mengakibatkan adanya benturan, perpindahan gigi persneling yang keliru itulah yang mengakibatkan adanya suara “krak” terdengar.
Di samping itu, cara memindahkan persneling yang tepat perlu Anda perhatikan bukan hanya ketika akan membawa mobil melaju maju, tapi juga ketika Anda akan menggunakan gigi mundur. Bahkan, jika Anda akan memundurkan kendaraan, Anda malah perlu menunggu sampai mobil sudah benar-benar berhenti, baru kemudian pindahkan persneling.
Alasannya mudah saja. Yaitu jika tuas transmisi sudah digeser saat kendaraan belum sepenuhnya berhenti, bunyi “krak” berpotensi tinggi terdengar. Risiko ini juga dapat terjadi bahkan ketika Anda sudah menginjak pedal kopling ketika memindahkan persneling.